MAKALAH ISD 2 "STRATEGI MENGAJAR UNTUK MEMOTIVASI ANAK DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN"
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran
mata kuliah ilmu sosial dasar dengan harapan bisa meningkatkan
krativitas, sekaligus menambah wawasan bagi kita semua.
Makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, karena penulis juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena
itu, arahan,
koreksi dan saran, sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Terima kasih.
Depok,14 November 2012
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi dan Motivasi
2.2 Alat Ukur Yang Baik Memotivasi Siswa
Untuk Belajar Berkualitas
2.3 Strategi Untuk Memotivasi Belajar Anak
2.4 Aspek Pembelajaran Kreatif dalam
Pendidikan
2.5 Tindak Lanjut dalam Memotivasi Belajar
Anak
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam hidup.
Pendidikan diantaranya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan serta membangun
karakter masing-masing anak. Anak-anak wajib mengenyam pendidikan sejak dini.
Mulai dari bayi anak sudah banyak di ajarkan beberapa kebiasaan baik oleh orang
tuanya hingga usianya memenuhi syarat untuk bisa duduk di bangku pendidikan
yaitu di sekolah. Pembentukan karakter seoang anak itu sebenarnya telah dimulai
sejak dia diperkenalkan ke dalam suatu keluarga. Perlu berbagai upaya yang
dilakukan oleh orang tua supaya anak-anaknya termotivasi dalam belajar. Para
orang tua pastinya anak mereka memiliki prestasi yang membanggakan, tidak
sedikit juga orang tua yang rela memasukkan anaknya ke dalam bimbingan belajar
dengan merogoh uang yang jumlahnya lumayan banyak. Proses belajar mengajar
melibatkan berbagai macam kegiatan yang harus dilakukan, terutama jika
menginginkan hasil yang optimal. Salah satu cara yang dapat dipakai agar
mendapatkan hasil optimal seperti yang diinginkan adalah memberi tekanan dalam
proses pembelajaran. Guru harus dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang
aktif, inovatif, efektif dan menyenangkan bagi para siswa. Dalam hal ini, guru
harus dapat merancang suatu pendekatan pembelajaran baik dari segi metode maupun
menyediakan media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa, sehingga siswa
dapat termotivasi untuk belajar di sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
• Pengertian strategi dan motivasi
• Macam-macam strategi yang ditempuh
untuk memotivasi anak dalam belajar
• Dampak adanya motivasi dalam
pendidikan anak
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
• Menjelaskan strategi mengajar bagi
para guru untuk memotivasi siswa dalam
pendidikan
pendidikan
• Menjelaskan pentingnya pemberian
motivasi bagi anak dalam belajar
• Mempermudah orang tua untuk memilih
strategi tertentu untuk memotivasi
anaknya sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh anak
anaknya sesuai dengan karakter yang dimiliki oleh anak
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi dan Motivasi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani
"strategia" yang diartikan sebagai "the art of the general"
atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Dalam
pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau mecapai
tujuan. Strategi pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan
mengembangkan kekuatan (ideologi, politik, ekonomi,sosial-budaya dan hankam)
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158)
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini,
dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan
energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan
gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau
melakukan sesuatu. Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi belajar dapat juga
diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka,
maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.
2.2 Alat Ukur Yang Baik Memotivasi Siswa
Untuk Belajar Berkualitas
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya siswa,pengelola sekolah, lingkungan, kualitas pengajaran, kurikulum
dan sebagainya (Suhartoyo, 2005). Usaha peningkatan pendidikan bisa ditempuh
dengan peningkatan kualitas pembelajaran dan sistem evaluasi yang baik.
Keduanya saling berkaitan, sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan
kualitas pendidikan yang baik, selanjutnya sistem penilaianyang baik akan
mendorong guru untuk menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi
siswa untuk belajar yang lebih baik (Mardapi, 2003).
Sehubungan dengan itu, maka di dalam pembelajaran
dibutuhkan guru yang benar –benar guru bukan hanya guru –guruan yang sak enak
udele dewe, sehingga mampu melakukan evaluasi dengan baik. Kegiatan evaluasi
sebagai bagian dari program pembelajaran perlu lebih dioptimalkan. Evaluasi
tidak hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar, namun perlu penilaian
terhadap input, output dan kualitas proses pembelajaran itu
sendiri.Keberhasilan proses pendidikan secara langsung akan berdampak pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut. Salah satu indikator
kualitas pendidikan yang baik adalah lulusannya yang berkompeten atau
kompetensi lulusan. Kompetensi merupakan fungsi dari banyak variabel antara
lain kemampuan peserta didik, kemampuan pendidik, fasilitas, manajemen dan
perkembangan pengetahuan ilmiah dan teknologi serta seni.
Sistem evaluasi yang dipergunakan memegang peranan
penting dalam laporan lembaga pendidikan karena lewat laporan itulah orang tua
akan mengetahui perkembangan anak-anak mereka setelah mengikuti proses
pendidikan di lembaga tempat mereka menitipkan anaknya untuk belajar. Dalam
memberikan laporan kemajuan belajar, pihak sekolah harus melakukan pengukuran
untuk menilai prestasi belajar siswa selama selang waktu tertentu. Melalui
laporan belajar juga para siswa dapat melihat sejauh mana kemampuan mereka
setelah menempuh proses belajar mengajar selama selang waktu tertentu.
Menurut Norman E. Gronlund (1976), “evaluation a
systematic process of determining the extent to wich instructional objectives
are achieved by pupils” (evaluasi adalah suatu proses yang sistematik untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran
telah dicapai oleh siswa).
Bila kita menggunakan alat penilaian, kita perlu ingat
bahwa alat ukur itu harus baik. Bila alat ukur itu tidak baik, lebih baik kita
tidak melakukan penilaian dengan alat ukur itu. Syarat bahwa alat ukur itu baik
adalah telah terpenuhinya persyaratan umum yaitu validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran dan daya beda alat ukur itu telah memadai. Syarat berikutnya
bahwa alat ukur yang dipakai itu baik, ialah tujuannya sesuai.
2.3 Strategi untuk Memotivasi Belajar Anak
Strategi adalah suatu rangkaian tindakan untuk mencapai
sasaran yang diharapkan. Untuk menuju ke pola pembelajaran yang dapat
memotivasi siswa, perlu adanya perubahan sasaran yang harus dikembangakan.
Pertama : Perubahan
Pola Pembelajaran.
Untuk mengubah pola pembelajaran tentu memerlukan
perubahan sikap dari guru dalam menentukan sasaran pembelajaran. Perubahan yang
harus dilakukan adalah perubahan dari :
1. Sasaran menghafal
menjadi Berfikir kritis dilanjutkan meneliti, kemungkinan dengan penjelasan
yang rasional
2. Kegiatan meringkas,
mengulas menjadi mengidentifikasi, merumuskan diteruskan dengan bertanya,
menilai, berargumentasi dan berhipotesa
3. Bertanya dengan kata
apa, siapa, mengapa, dimana menjadi Bagaimana, Bagaimana kalau.. ? Apakah syah
dan penting ?
4. Tujuannya benar
menurut fakta menjadi mendapat gagasan asli dari siswa dan memperbaiki yang
lama.
5. Pendekatan belajar
mengulang menjadi menganalisa dan mencoba hal-hal baru
Kedua: Mengembangkan
unsure-unsur yang mampu memotivasi Para
Pendidik ahli menawarkan ide-ide bagaimana membangun strategi memotivasi siswa
lebih dari 200 ide yang disajikan dalam buku “ A Recource Guide for Secondary
School Teaching “ terlampir. Ide-ide tersebut perlu kita kaji lebih lanjut,
apakah ide-ide itu di sekolah kita dapat dilaksanakan seluruhnya, sebagian atau
perlu modifikasi. Dengan mengkaji ide-ide strategi motivasi dari sumber
tersebut di atas, dapat diketahui ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran agar menumbuhkan motivasi siswa .Berikut adalah unsure-unsur
yang mampu membangun motivasi anak:
1. Media Pembelajaran
Media adalah benda,
baik yang berupa perangkat keras atau lunak yang menjadi perantara terjadinya
proses belajar. Media yang dipergunakan bisa berbentuk alat peraga atau sarana.
Alat peraga mengandung ciri –ciri konsep yang dipelajari. Fungsinya untuk
menurunkan keabtrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti dari konsep
tersebut. Alat peraga bisa dibuat guru/ siswa atau pabrik. Sarana adalah media
pembelajaran yang berfungsi agar proses belajar dapat berlangsung dengan baik.
Sarana yang dipergunakan dapat berupa perangkat keras atau perangkat lunak.
2. Materi Pembelajaran
Materi yang akan
diberikan dipersiapkan dengan matang dengan memperhatikan kondisi siswa. Materi
yang akan dibelajarkan meliputi isi/ materi ( konten), hubungan dengan
bidang/ilmu lain (konteks) dan proses ( transformasi isi/materi ).
3. Strategi dan metode
Pembelajaran
Strategi dan metode
pembelajaran juga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Strategi dan metode yang
dapat memotivasi siswa adalah strategi dan metode yang melibatkan siswa belajar
sambil mengerjakan ( Learning by doing).
4. Sikap Guru
Guru yang tidak mau
repot, puas hanya dengan sasaran belajar pada tingkat rendah ( sisi kiri dari
pola pembelajaran di atas). Diharapkan Guru mulai mencoba mengubah sikap dengan
mengarahkan sasaran pembelajarannya pada tingkat menegah atau tingkat tinggi.
Ketiga: Mendesain Pembelajaran
Diharapkan setiap pembelajaran, siswa selalu termotivasi.
Untuk menciptakan pembelajaran yang dimaksud perlu pola yang menggambarkan
pembelajaran tersebut. Berikut salah satu pola pembelajaran yang dapat
menumbuhkan motivasi siswa. Pola ini disusun sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran oleh para guru, mencakup sebelum, proses dan sesudah kegiatan
pembelajaran.
A. Pra Kegiatan
Pembelajaran
1. Siapkan kuantitas
isi pelajaran dan langkah-langkah penyajiannya
2. Pilihlah dan siapkan
alat bantu (media) dan atau contoh-contoh berupa benda-benda riil / simulasi
benda riil yang sesuai dengan materi bahasannya
3. Cek alat
peraga/eksperimen sebelum dipergunakan baik jenis, urutan penggunaan dan fungsi
alat tersebut.
4. Pilihlah strategi
pembelajaran sesuai karakter perkembangan siswadan siapkan secara baik dan
matang.
5. Mencoba menggali
problem dan minat para siswa secara individu/ kelompok
B. Kegiatan
Pembelajaran
I. Pendahuluan
1. Kemukakan tujuan
belajar dengan jelas secara lisan atau tertulis
2. Libatkan siswa untuk
berpartisipasi dalam menyiapkan alat peraga
3. Kenalilah siswa
secara merata dan ciptakan suasana akrab
4. Berilah gambaran
mengenai mengapa materi dipelajari, aplikasi nya dalam hidupan, anekdot-anekdot
atau hal-hal menarik lainnya yang berhubungan dengan materi yang akan
diberikan.
II. Penyajian materi
1. Memvariasikan
prosedur atau metode dengan serasi dan tepat
2. Jangan biarkan siswa
dalam kesulitan
3. Tanyakan mengenai
kesulitan siswa atau berilah kesempatan bertanya
4. Berilah penghargaan
dalam bentuk pujian, komentar, hadiah, atau bentuk lain yang relevan
5. Penyajian materi
dengan alat peraga, audio, audio visual atau dengan contoh benda-benda riil
yang telah disiapkan dengan baik
6. Berikan kegiatan
dengan melibatkan semua siswa dan sediakan bagian siswa untuk kerjasama dengan
kelompoknya
7. Berilah penjelasan
untuk kata-kata asing yang belum banyak dikenal siswa
8. Berilah kesempatan
siswa untuk menulis catatan penting
9. Memberikan motivasi
(keyakinan, rasa simpati, kemampuan yang dimiliki, ambil bagian) siswa
10.Berilah resume
penting dan penguatan-penguatan materi yang barusaja dibahas.
11.Berilah tugas
latihan, quiz, dan pertanyaan yang bersifat menjajaki penguasaan atas materi
yang baru saja dipelajari siswa.
2.4 Aspek Pembelajaran Kreatif dalam
Pendidikan
John B. Biggs and Ross Telfer, dalam bukunya “The Process
of Learning”, 1987, edisi kedua, menyebutkan paling tidak ada 12 aspek dari
sebuah pembelajaran kreatif, yang harus dipahami dan dilakukan oleh seorang
guru yang baik dalam proses pembelajaran terhadap siswa:
• Memahami potensi siswa yang
tersembunyi dan mendorongnya untuk berkembang sesuai dengan kecenderungan bakat
dan minat mereka,
• Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar meningkatkan rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan
bantuan jika mereka membutuhkan,
• Menghargai potensi siswa yang
lemah/lamban dan memperlihatkan antusiasisme terhadap ide serta gagasan mereka,
• Mendorong siswa untuk terus maju
mencapai sukses dalam bidang yang diminati dan penghargaan atas prestasi
mereka,
• Mengakui pekerjaan siswa dalam satu
bidang untuk memberikan semangat pada pekerjaan lain berikutnya.
• Menggunakan kemampuan fantasi dalam
proses pembelajaran untuk membangun hubungan dengan realitas dan kehidupan
nyata.
• Memuji keindahan perbedaan potensi,
karakter, bakat dan minat serta modalitas gaya belajar individu siswa,
• Mendorong dan menghargai keterlibatan
individu siswa secara penuh dalam proyek-proyek pembelajaran mandiri,
• Menyatakan kapada para siswa bahwa
guru-guru merupakan mitra mereka dan perannya sebagai
motivator dan fasilitator bagi siswa.
• Menciptakan suasana belajar yang
kondusif dan bebas dari tekanan dan intimidasi dalam usaha meyakinkan minat belajar siswa,
• Mendorong terjadinya proses
pembelajaran interaktif, kolaboratif, inkuiri dan diskaveri agar terbentuk budaya belajar yang bermakna
(meaningful learning) pada siswa.
• Memberikan tes/ujian yang bisa
mendorong terjadinya umpan balik dan semangat/gairah pada siswa untuk ingin mempelajari materi lebih dalam.
2.5. Tindak Lanjut dalam Memotivasi Belajar Anak
• Tampilkan hasil belajar siswa baik
bentuk tulisan, hasil kerja individu /kelompok atau catatan-catatan lainnya pada papan buletin kelas.
• Berilah tugas kerja berupa tulisan,
membua alat peraga/ benda-benda, permainan , diskusi kelompok, pengamatan, klipping, prakarya atau bentuk lainnya)
• Adakan kunjungan belajar (studi tour)
ke obyek-obyek belajar, Sekolah lain, kunjungan ke obyek kerja atau mendatangkan pembicara tamu
• Lakukan kegiatan yang merupakan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mencapai tujuan pendidikan serta manusia yang
berkualitas tidak hanya ditentukan oleh rumusan tujuan pendidikan yang mantap,
kelengkapan sekolah, kecerdasan peserta didik serta ketatnya peraturan sekolah.
Namun yang terpenting adalah peranan yang dimainkan oleh pendidik atau guru
untuk mencari celah-celah yang dapat memberi pengaruh agar hasil belajar siswa meningkat.
Sebagai seorang guru diharapkan membantu peserta didik
untuk dapat meneriman, memahami, serta menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu,
guru hendaknya mampu mengaktifkan siswa pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Pengaktifan tersebut dapat dilakukan dengan memberikan motivasi
belajar.
Motivasi adalah salah satu komponen pengajaran yang
sangat penting dalam proses belajar mengajar. Hal ini menyatakan bahwa tidak
ada suatu masalah dalam mengajar yang lebih penting daripada motivasi dan tidak
ada rencana peajar dianggap lengkap bila tidak mencakup motivasi.Jadi motivasi
itu sangat penting dalam proses belajar mengajar agar hasi belajar siswa
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
http://khairul-anas.blogspot.com/2012/05/defenisi-pendekatan-strategi-metode-dan.html
http://syahsmkn2tb.wordpress.com/2012/08/01/model-metode-strategi-pendekatan-dan-teknik-pembelajaran/
http://elnicovengeance.wordpress.com/2012/09/09/model-pembelajaran-kooperatif/
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196606291991031-DENNY_ISKANDAR/MATERI_PENMETTEK_SMP.pdf
http://sditalihsan.sch.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=57
http://carapedia.com/pengertian_definisi_strategi_info2036.html
http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar/
http://gurupkn.wordpress.com/2008/04/27/paradigma-baru-dalam-pendidikan-dan-pembelajaran-learning-is-fun/
Comments
Post a Comment