ILMU SOSIAL DASAR DALAM BIDANG PSIKOLOGI
1. ABSTRAK
Ilmu
Sosial Dasar diarahkan pada pembentukkan sikap dan kepribadian. Ilmu sosial
yang memiliki hubungan paling dekat dengan ilmu sosial dasar adalah Psikologi,
karena hukum -hukumnya yang sama yaitu dikembangkan secara berkomunitas,
(masyarakat, kelompok etnik, dan sebagainya). ISD merupakan suatu usaha yang
dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya
tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi
lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada
lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
2. LATAR
BELAKANG
Dalam
konteks ini, tolok-ukur suatu masalah layak disebut sebagai masalah sosial atau
tidak, akan sangat ditentukan oleh nilai -nilai dan norma-noma sosial yang
berlaku dalam komunitas itu sendiri. Oleh karena itu, pernyataan sesuai atau
tidaknya suatu masalah itu dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial harus
dikemukakan oleh sebagian besar (mayoritas). Individu adalah bagian dari
masyarakat. Psikologi mempelajari perilaku sosial manusia dengan mengamati
perilaku yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, psikologi merupakan pengetahuan
kemasyarakatan khususnya di tujukan kepada masing-masing individu yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran
ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Selain itu
ada juga ISD (ilmu sosial dasar). ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu
sosial yang dipergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial
yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. ISD memberikan dasar-dasar
pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
gejala-gejala sosial kepada mahasiswa, yang diharapkan cepat tanggap serta
mampu menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan
masyarakat. Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu sosial dasar tidak
ada perbedaan yang prinsipiil.
3. PEMBAHASAN
3.1
Pengertian Psikologi
Psikologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan
lingkungannya. Menurut asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani
Kuno: “ψυχή” (Psychē yang berarti jiwa) dan “-λογία” (-logia yang artinya ilmu)
sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang
mempelajari tentang jiwa.
3.2 Pengertian Psikologi Sosial
Psikologi
sosial sebagai ilmu yang merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada
umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam
hubunganya dengan situasi-situasi social, seperti situasi kelompok, situasi
massa dan sebagainya termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil
kebudayaanya.
Psikologi
sosial juga merupakan suatu ilmu pengetahuan baru dalam abad modern. Ilmu ini
mulai di rintis pada tahun 1930 di amerika serikat dan kemudian juga di
Negara-negara lain. Sebagai displin ilmu yang relatif baru dakam
perkembangannya ia banyak menggunakan materi-materi yang sudah tersedia dalam
disiplin ilmu sosial lainya, seperti dari sosiologi dan antropologi misalnya
konsep-konsep tentang norma,struktur social dan peran adalah konsep yang di
ambil dari disiplin ilmu yang sudah lebih dahulu berkembang. Pegkajian
psikologi sosial dan ruang lingkupnya akan dapat memberi gambaran tentang apa
pengertian psikologi sosial dan apa saja yang menjadi objek dalam studinya.
Mempelajari modul Psikologi Sosial dan Ruag Lingkupnya merupakan pangkal otak
untuk mengetahui lebih lanjut tentang prinsip-prinsip maupun proses yang
tingkah laku seseorang sebagai mahluk sosial.
Psikologi
sosial merupakan cabang ilmu dari psikologi yang baru muncul dan diperkenalkan
pada tahun 1930. Objek material dari psikologi sosial adalah fakta – fakta,
gejala – gejala serta kejadian – kejadian dalam kehidupan sosial manusia.
Sekilas ternyata objek psikologi sosial mirip dengan ilmu sosiolgi dan bila
digambarkan sebenarnya psikologi sosial adalah merupakan pertemuan irisan
antara ilmu psikologi dan ilmu sosilogi.
Ada
berbagai macam definisi psikologi sosial antara lain :
~ Psikologi
sosial adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia ( Hubert Bonner ) Ilmu
yang memepelajari tingkah laku manusia sebagai anggota suatu masyarakat (AM Chorus )
~ Ilmu
yang mempelajari Segi-segi psikologi tingkah laku manusia yang dipengarui
interaksi sosial
~ Social
psychology is the scientific study how people think about, influence, and
relato to another
(Myers1983)
(Myers1983)
~ Psikologi
sosial adalah studi alami tentang sebab-sebab dari perlaku sosial manusia (
Michener Delamater : 1999 )
~ Gordon
Allport ( 1968 ) menjelaskan bahwa seorang boleh disebut sebagai psikolog
sosial jika dia “berupaya memahami, menjelaskan, dan memprediksi bagaimana
pikiran, perasaan, dan tindakan individu-individu dipengaruhi oleh pikiran,
perasaan, dan tindakan – tindakan orang lain yang dilihatnya, atau bahkan hanya
dibayangkannya”.
Definisi-definisi Psikologi Sosial menurut
Para Ahli
1. Hubert Bonner
Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
2. A.M
. chorus
Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
sebagai
anggota suatu masyarakat.
3. Michener & Delamater : 1999
Psikologi Sosial adalah studi alami tentang sebab-sebab dari prilaku
sosial
manusia.
4. Gordon Allport : 1985
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan
menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang
dipengaruhi
oleh kehadiran orang lain, baik secara nyata/aktual, dalam
bayangan/imajinasi dan dalam kehadiran yang tidak langsung (implied).
5. Davis O Sears
Psikologi Sosial merupakan usaha sistematis untuk memahami prilaku
sosial,
yakni :
a) Bagaimana kita mengamati orang lain dan
situasi sosial
b) Bagaimana orang lain bereaksi terhadap
kita.
c) Bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi
sosial.
6. Shaw
& Costanzo : 1970
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
individu
sebagai
fungsi dari rangsang-rangsang sosial.
7. Berhm
& Kassin
Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari cara individu
berpikir, merasa, dan bertingkah laku dalam setting sosial.
3.3 Ruang Lingkup Psikologi sosial
Psikologi sosial mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
- Studi
tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang
persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
- Studi
tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial,
perilaku meniru dan lain-lain
- Studi
tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan
kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
Kesulitan lain dalam pembentukan teori psikologi
sosial adalah menentukan ruang lingkup suatu teori seperti berikut ini:
- Jangkauan penerapan (comprehensiveness), yaitu untuk berapa banyak
(macam) fenomena atau kepribadian teori ini dapat diterapkan
- Keterbatasan ,yaitu sampai dimana perlu diberikan prasyarat pada kondisi
dimana fenomena itu timbul agar suatu teori dapat dinyatakan berlaku.
- Keumuman (generality),sampai dimana teori bias diperluas untuk mencakup
situasi-situasi yang tidak tercakup dalam fenomena awal yang dijadikan dasar
untuk penyusunan teori yang bersangkutan.
Ditinjau
dari segi objeknya,psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan besar,yaitu:
a. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari
manusia
b. Psikologi yang menyelidiki gdan mempelajari
hewan,yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan.
Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain,psikologi sosial bertujuan untuk
mengerti suatu gejala atau fenomena.dengan mengerti suatu fenomena,kita dapat
membuat peramalan-peramalan tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan
bagaimana hal itu akan terjadi. Selanjutnya , dengan pengertian dan kemampuan
peramalan itu,kita dapat mengendalikan fenomenaitu sampai batas-batas tertentu.
Inilah sebetulnya tujuan dari ilmu,termasuk psikologi sosial. (namun,tentu saja
tidak selalu kalau kita bisa mengontrol suatu gejala maka kita sudah mengerti
betul tentang gejala itu. Seorang pengemudi mobil misalnya,dapat mengendalikan
mobilnya tanpa ia mengrti betul tentang mekanisme yang menggerakkan mobil
tersebut).
Psikologi yang dipelajari secara praktis dapat dipraktekan dalam
bermacam-macam bidang ,misalnya dalam bidang pendidikan,dalam bidang indrusti
atau perusahaan dan sebagainya. Psikologi yang berusaha mempelajari jiwa
manusia, ternyata banyak mendapat kesulitan ,oleh karena objek penyelidikannya
adlah abstrak ,yang tidak dapat diselidiki secara langsung,tetapi diselidiki
keaktifannya yang terlibat melalui manifestasi tingkah laku atau perbuatan.
Dapat dimisalkan bila kita mempelajari tentang angina,objeknya sendiri secara
langsung tidak dapat dilihat ,namun dari keaktifannya ,bila ada daun yang
bergerak atau debu beterbangan ,maka jelas ada ,seperti itu pulalah bila kita mempelajari
jiwa.
Jadi dalam mempelajari psikologi ini,kita akan membatasi diri pada
tingkah laku manusia,karena manusia adalah makhluk tuhan tertinggi derajatnya
diantara makhluk-makhluk yang lain.
3.4 Fungsi Psikologi Sebagai Ilmu
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
-
Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah
laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang
bersifat deskriptif
-
Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa,
bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa
prognosa, prediksi atau estimasi
-
Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang
diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau
pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.
3.5 Metode – Metode Psikologi Sosial
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium
dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya
terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada
sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering
melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat
subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode
instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi
eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang - orang yang dieksperimentasi
itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan
akan lebih objektif. Wilhem Wundt adalah yang pertama memakai dam mendasarkan
metode ini kedalam psikologi sosial secara ilmiah, dalam metode ini ada
beberapa syarat yang diajukan oleh Wilhem:
a) Kita
harus dapat menetukan dengan tepat waktu terjadi gejala yang ingin kita
selidiki.
b) Kita
harus dapat mengikuti langsung gejala yang ingin kita selidiki dari mulanya
sampai
pada akhirnya, dan kita harus mengamati dengan perhatian yang khusus.
c)
Tiap-tiap observasi (pengamatan) harus dapat kita ulangi dalam keadaan-
keadaan
yang sama.
d) Kita
harus mengubah-ubah dengan sengaja syarat- syarat keadaan eksperimen.
Metode
ini dimaksudkan untuk menimbulkan dengan sengaja suatu gejala guna
dapat
menyelidiki berlangsungnya dengan persiapan yang cukup dan perhatian
yang
khusus.
2.Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada
situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses
ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada
tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di
toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya,
tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan
sebagainya.
3.Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber
data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan,
misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin
diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang
dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di
sekolahnya. Dalam metode ini orang
menguraikan tentang keadaaa, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang
yang bersangkutan. Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga
mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif.
4.Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan
orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu
sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa
sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang
dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi
berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan
angket yaitu:
~ Pada interview
apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas interviwer(penanya)
dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviwee ( responden yang ditanyai)
~ Terdapat interaksi
langsung berupa face to facesehingga diharapkan dapat membina hubungan yang
baik saat proses interview dilakukan.
5.Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis.
Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan
itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu
menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk
mengetahui hal-hal yang diselidiki.
6.Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi
disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik
tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah
terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui
taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur
kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.
7.Metode Analisis Karya
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya
seperti gambar - gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini
karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.
8.Metode Statistik
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau
materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil; yang
telah didapat.
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana,
dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau
bahasan yang bersifat deskriptif
Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau
memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil
prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku
sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya
preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau
perawatan.
3.6
Hubungan Psikologi Sosial Dengan
Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya
Serge
Moscovici seorang psikolog sosial Perancis menyatakan bahwa psikologi sosial
adalah jembatan diantara cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya. Sebab
psikologi sosial mengakui pentingnya memandang individu dalam suatu system
sosial yang lebih luas dan karena itu menarik kedalamnya sosiologi, ilmu
politik, antropologi, dan ekonomi. Psikologi sosial mengakui aktifitas manusia
yang rentangnya luas dan pengaruh budaya serta perilaku manusia dimasa lampau.
Dalam mengambil fokus ini psikologi sosial beririsan dengan filsafat, sejarah,
seni dan musik. Selain itu psikologi sosial memiliki perspektif luas dengan
berusaha memahami relevansi dari proses internal dari aktivitas manusia
terhadap perilaku sosial. Dalam hal ini psikologi sosial misalnya mungkin
mempertanyakan bagaimana keadaan orang setelah menyaksikan suatu kejadian
menakutkan akan mempengaruhi arousal secara fisiologis, seperti tekanan darah
dan serangan jantung. Karena perspektif ini, maka dibahas tentang persepsi,
kognisi dan respon fisiologis.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa ciri khas
dari psikologi sosial adalah lebih memfokuskan kepada individu daripada
kelompok. sementara ahli ilmu sosial yang lain mempergunakan analisis
kemasyarakatan yakni mempergunakan faktor-faktor secara luas untuk menjelaskan
perilaku sosial. Misalnya sosiologi lebih tertarik pada struktur dan fungsi
kelompok. Kelompok itu dapat kecil (keluarga), atau moderat (perkumpulan
mahasiswa, klub sepakbola), atau luas (suatu masyarakat).
Sementara bidang studi lain dari psikologi yang
tertarik pada keunikan dari perilaku individu adalah psikologi kerpibadian.
Pendekatan psikologi kepribadian adalah membandingkan masing-masing orang.
Sementara pendekatan psikologi sosial adalah mengidentifikasikan respon (cara
bereaksi) dari sebagian besar atau kebanyakan orang dalam suatu situasi dan meneliti
bagaimana situasi itu mempengaruhi respon tersebut.
4. KESIMPULAN
Dari
uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa sangatlah kuat pengaruhnya ilmu sosial
dasar terhadap bidang psikologi, tentunya pembangunan karakter seseorang. Satu
dengan lainnya memiliki hubungan yang erat dalam pembangunan karakter
masing-masing individu sendiri. Dapat
dikatakan ilmu sosial dasar sekali lagi
sangat berpengaruh besar dalam psikologi tiap tiap individu dalam pembangunan
masing-masing karakter.
Psikologi sosial sebagai ilmu yang merupakan cabang
ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang
kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial,
seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya termasuk di dalamnya interaksi
antara orang dan hasil kebudayanya.
Sedangkan metode sosial antara lain :
a) Metode
Eksperimen,
b) Metode
survey,
c) Metode
Observasi,
d) Metode
diagnostik – psychis,
e) Metode
Sosiometri.
Ilmu Sosial dasar bukanlah suatu ilmu yang memiliki
disiplin tersendiri karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai objek dan metode
ilmiah tersendiri, tetapi Ilmu Sosial Dasar juga bukan merupakan perpaduan dari
ilmu – ilmu sosial lainnya, karena masing – masing ilmu sosial memiliki
disiplin dan objek – objek metode ilmiah yang berbeda – beda.
Pada dasarnya psikologi adalah ilmu yang paling
berhubungan dengan ilmu sosial lainnya, bukan hanya ilmu sosial dasar, tetapi
ilmu sosiologi, antropologi, ekonomi, dan ilmu sosial lainya memiliki
keterkaitan dengan Psikologi.
Psikologi sosial merupakan cabang dari ilmu
Psikologi yang lebih membahas ke dalam permasalahan sosial. Dalam ilmu ini
lebih memfokuskan kedalam ruang lingkup pembahasan pengaruh sosial terhadap proses
individu, proses individual bersama, dan interaksi individu terhadap kelompok.
5. DAFTAR
PUSTAKA
Comments
Post a Comment