IBD " BUDAYA MINANGKABAU"


PENDAHULUAN

            Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, artinya mengolah atau mengerjakan. Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh beberapa atau sekelompok orang dan diwariskan secara turun temurun dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya. Budaya adalah suatu pola hidup yang menyeluruh mencangkup seluruh masyarakat dan lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu cipta, rasa, dan karsa juga merupakan asal mula terwujudnya suatu budaya. Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Indonesia terkenal dengan berbagai macam suku bangsa, adat istiadat serta budaya yang beragam yang terbentang mulai dari Sabang sampai Merauke. Hal tersebut membuat indonesia menjadi negara yang berbeda dengan negara dunia lainnya. Akan tetapi meskipun terdiri dari berbagai macam etnis suku dan budaya yang berbeda masing masing daerahnya, indonesia tetap menganut satu semboyan yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” , meskipun berbeda-beda tapi tetap satu jua. Kesatuan dan persatuan harus tetap dijaga demi keutuhan bangsa. Sebagai warga negara yang baik kita harus bangga dengan budaya yang beraneka ragam itu, apalagi dengan budaya daerah kita masing-masing. Kita harus melestarikan warisan dari nenek moyang yang telah turun temurun, menjaganya agar tidak punah termakan oleh zaman seiring dengan era globalisasi saat ini. Pada tulisan kali ini budaya daerah yang akan dibahas adalah budaya dari daerah asal penulis sendiri yaitu Minangkabau, Sumatera Barat.





PEMBAHASAN

                          Minangkabau terikat dengan slogan Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah. Pepatah mengenai Alam Takambang Jadi Guru merupakan pedoman bagi para putra putri Minang di daerah rantau, mengambil pelajaran dari alam untuk menaungi lika-liku kehidupan, beradaptasi dengan keadaan di lingkungan sekitar sehingga mempermudah jalannya interaksi dan sosialisasi antar sesama.Minangkabau merupakan daerah yang menganut sistem matrilineal, berbeda dengan daerah lain yang ada di Indonesia. Jadi dalam sistem kekerabatan "matrilinial" terdapat 3 unsur yang paling dominan, yaitu garis keturunan "menurut garis ibu", perkawinan harus dengan kelompok lain diluar kelompok sendiri yang sekarang dikenal dengan istilah Eksogami matrilinial, Ibu memegang peranan yang sentral dalam pendidikan, pengamanan kekayaan dan  kesejahteraan keluarga.
Minangkabau terbagi atas 3 wilayah, yang dikenal dengan Luhak Nan Tigo, dantaranya adalah Luhak Tanah Data, Luhak Agam dan Luhak Limo Puluah Koto. Masing- masing Luhak tersebut memiliki adat istadat yang berbeda juga, sesuai dengan pepatah lain padang lain balalang, lain lubuak lain ikannyo.
~  Luhak Tanah Data
 Sifatnya : airnya jernih, ikannya jinak, buminya dingin.
~  Luhak Agam
Sifatnya : airnya keruh, ikannya liar dan buminya hangat
~  Luhak Limo Puluah Koto
Sifatnya : airnya manis sejuk, ikannya jinak dan buminya sejuk
Cara bertutur kata dalam pergaulan sehari-hari di Minangkabau juga diatur oleh adat yang dikenal dengan istilah Kato Nan Ampek. Diantaranya adalah kato mandaki, kato manurun, kato mandata dan kato malereng.


            1.         Seni di Minangkabau

            ·         Ukiran
           Ukiran di daerah Minang bisa ditemukan dengan mudah yaitu dengan mengunjungi rumah adat yang disebut dengan Rumah Gadang. Biasanya ukiran tersebut berbentuk garis melingkar atau persegi, dengan motif seperti tumbuhan merambat, akar yang berdaun, berbunga dan berbuah. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran, akar berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah. Jenis-jenis ukiran Rumah Gadang antara lain kaluak paku, pucuak tabuang, saluak aka, jalo, jarek, itiak pulang patang, saik galamai, dan sikambang manis. Selain di Rumah Gadang, ukiran juga dapat ditemukan pada kain hasil tenunan masyarakat lokal, salah satu tenun yang terkenal dari Ranah Mnan adalah tenun Pandai Sikek yang memiliki beberapa ukiran seperti halnya batik. 

contoh ukiran


            ·         Seni Musik
     Di Minangkabau terdapat beberapa alat musik khas seperti saluang, bansi, talempong, pupuik batang padi, rabab, gandang dan lain lain. Alat-alat tersebut biasanya dimainkan saat acara adat berlangsung seperti acara kenduri, acara akikah, baralek penghulu dan lain sebagainya. Selain itu kesenian musik di Minangkabau juga berupa dikie, sampelong dan sijobang. Khusus sijobang biasanya dimulai setelah shalat isya dan berakhir sebelum subuh pada malam sebelum diadakannya kenduri dirumah anak gadih ( anak daro ) yang akan melangsungkan pernikahan esok harinya. Sijobang dimainkan semala suntuk dan menceritakan suatu tema untuk menghibur orang-orang yang membantu persiapan acara keduri.



bansi dan saluang

         
·         Seni Tari
     Tari khas dari daerah Minangkabau diantaranya adalah tari pasambahan, tari piriang, tari indang, tari payuang, dan lain lain. Tari pasambahan adalah tari yang biasanya dipertunjukkan untuk menyambut tamu pada sebuah acraa tertentu, sedangkan tari-tari yang lain biasanya dipertunjukkan pada acara adat seperti kenduri, dan lain-lain. Tari indang adalah tari yang hapir sama seperti tari saman dari Aceh yang lama kelamaan tempo gerakan tarinya semakin cepat.


tari pasambahan

    
·         Seni Bela diri
          Ilmu bela diri yang berasal dari Minangkabau adalah pencak silat. Dan bagi setiap orang yang memiliki ilmu pencak silat berlaku pepatah yang mengatakan musuah pantang dicari jikok basuo pantang dielakkan. Maksudnya adalah seorang pemencak tidak boleh mempergunakan ilmu yang dimilikinya sembarangan dan tidak boleh mencari gara-gara untuk mendapatkan musuh akan tetapi jika ada musuh yang datang menantang, pemencak harus siap menghadapi musuh tersebut dan tidak boleh lari menghindari musuh.



pencak silak

randai
          
      ·         Randai
Merupakan sebuah kesenian Minangkabau yang terdiri dari gerakan menghentakkan kaki dan bertepuk tangan. Para pemain randai berjalan melingkar sambil memperagakan adegan cerita yang didendangkan. Celana yang dipakai pemain berupa celana yang besar dan longgar yang disebut sarawa galembong. Dalam randai ini juga terdapat beberapa adegan pencak silat. Kisah yang biasanya dimainkan dalam randai adalah Anggun Nan Tongga, randai ini biasanya dipertunjukkan dalam acara-acara adat di Minangkabau.


            2.         Kebiasaan Unik di Minangkabau
                      Tiap tiap daerah di Minangkabau memiliki kebiasaan unik dan ada juga yang melakukan kebiasaan tersebut pada hari hari tertentu, diantaranya adalah:
      ·         Manghoyak Tabuik
adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Muhammad, yang khusus dilakukan oleh masyarakat Minang di daerah pantai Sumatera Barat, khususnya di Kota Pariaman. Festival ini dilakukan dengan memainkan drum tassa dan dhol dengan tujuan menampilkan kembali pertempuan Karbala. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Walaupun awal mulanya merupakan upacara Syi'ah, akan tetapi penduduk terbanyak di Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni. Tabuik diturunkan ke laut di Pantai Pariaman, Sumatera Barat, Indonesia.  Upacara melabuhkan tabuik ke laut dilakukan setiap tahun di Pariaman pada 10 Muharram sejak 1831. Upacara Tabuik ini awalnya diperkenalkan oleh Pasukan Tamil Muslim Syi'ah dari India, yang ditempatkan di sini dan kemudian bermukim pada masa kekuasaan Inggris di Sumatera bagian barat.

tabuik


      ·         Pacu itiak
adalah olahraga tradisional asli yang sudah dijadikan tradisi sejak tahun 1028 khusus di daerah kelahiran saya, yaitu di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Pacu itiak merupakan satu - satunya tradisi di dunia. Olahraga ini awalnya berasal dari masyarakat di kanagarian Aur Kuning, Sicincin, dan Padang Panjang yang mayoritas hidup sebagai petani dan memiliki itiak. Itiak mereka biasanya juga sering di gembalakan di sawah-sawah mereka. Saat menghalau itiak dari arah atas ke bawah, maka ada kecenderungan itiak untuk tidak semata berjalan atau berlari, mereka terbang layang ke arah bawah. Dari sinilah muncul ide untuk melangsungkan pacu itiak. Kemudian masyarakat pun melatih itiak- itiak mereka supaya bisa diperlombakan untuk menghibur para petani. Upaya mengenai pelombaan atau pacu itiak tersebut akhirnya berhasil membuat olahraga ini tidak hanya dilakukan di sawah atau dataran biasa melainkan dalam sebuah gelanggang. Di kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh kota saat ini sudah terdapat 11 gelanggang. Olahraga ini memiliki sebuah komunitas yang bernama persatuan olahraga pacu itiak (PORTI).


pacu itiak

balimau

      ·         Balimau
adalah tradisi yang biasanya dilakukan masyarakat Minang menjelang bulan suci Ramadan. Tradisi mensucikan diri dengan cara mandi bersama di sungai ini sudah berlangsung secara turun temurun. Saat mandi mereka biasanya menggunakan rempah dari daun jeruk,bunga-bungaan maupun dari daun pandan. Balimau merupakan tradisi turun temurun di Ranah Minang yang artinya mensucikan diri dengan mandi di sungai, tradisi ini masih dijalankan sampai sekaran bagi masyarakat Minang sebelum memulai berpuasa dan biasanya dilakukan di tempat pemandian seperti kolam renang, sungai dan lain lain.



KESIMPULAN


            Budaya tumbuh karena adanya sebuah peradaban pada suatu wilayah tertentu. Manusia hidup berkelompok pada beberapa wilayah sehingga menjadikan kebiasaan yang timbul di tempat tersebut berbeda dengan tempat yang lainnya. Begitu pula dengan budaya yang ada di Indonesia. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang heterogen baik dalam segi suku, budaya maupun agamanya. Sehingga hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang kaya akan kebudayaannya. Salah satu contohnya adalah daerah Minangkabau. Di Ranah Minang, tiap-tiap daerah juga memiliki adat istiadat ataupun kebiasaan yang berbeda-beda. Akan tetapi masyarakat minang tetap memegang teguh slogan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Begitu juga Indonesia dengan slogan Bhinneka Tunggal Ika. Banyak warisan dari nenek moyang yang sangat berharga untuk bangsa ini, karena hal tersebutlah yang membuat  negeri ini menjadi unik, melestarikan budaya bangsa merupakan kewajiban kita, jadi mari kenali negeri kita lebih dekat sehingga tumbuh rasa cinta terhadap budaya dan bangsa sendiri.



DAFTAR PUSTAKA


Comments

Popular posts from this blog

Jenis - jenis Keyboard

GUNUNG BUNGSU

Perbedaan Vektor dan Bitmap