PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Pengertian
dan Arti Penting Komunikasi
Secara harfiah, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain komunikasi adalah suatu proses didalam upaya membangun saling pengertian.
Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai pengertian komunikasi :
Secara harfiah, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain komunikasi adalah suatu proses didalam upaya membangun saling pengertian.
Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai pengertian komunikasi :
a.
In its simple form communication is the
transmission of a message from a source to a receiver, komunikasi adalah
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan.
b.
Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid (1981), komunikasi
adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pda gilirannya terjadi saling
pengertian yang mendalam.
c.
Louis Forsdale (1981) merupakan seorang
ahli komunikasi dan pendidikan yang mengungkapkan bahwa “communication is the
process by which system is established, maintained, and altered by means of
shared signals that operate according to rules”. Dari kalimat tersebut bisa
disimpulkan bahwa Louis Forsdale mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses
pembangunan, pemeliharaan suatu sistem yang juga dapat diubah melalui
signal-signal yang dioperasikan secara bersama berdasarkan aturan-aturannya.
d.
Raymond S. Ross (1983), komunikasi
adalah suatu proses menyortir, memilih, dan mengirimkan simbol-simbol
sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon
dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
e.
Cherrey (1995), communication is
essentially the relationship set up by transmissions of stimuli and the
evocation of response.
f.
Harold D. Lasswell, komunikasi adalah
“Who (siapa), says What (berkata apa), in Which channel (melalui saluran apa), to
Whom (kepada siapa), with What effect (dengan efek apa) ?”
g.
Gatewood and Taylor (1996)
mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses memindahkan informasi dan
pengertian (maksud) dari satu orang kepada orang lain.
h.
Sarah Trenholm dan Arthur Jensen (1996),
a process by which a source transmits a message to a receiver through some
channels. Komunikas adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan
kepada penerima melalui beragam saluran.
i.
Hoveland (1948), the process by which an
individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behaviour of other individu.
Komunikasi adalah proses di mana individu mentransmisikan stimulus untuk
merubah perilaku individu yang lain.
j.
Gode (1969), it is a process that makes
common to or several what was the monopoly of one or some. Komunikasi adalah
suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli
oleh satu atau dua orang).
k.
Stoner, Freeman dan Gilbert (1996)
mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses yang dimanfaatkan oleh manusia
untuk mencari kesamaan arti lewat tranmisi pesan simbolik.
l.
Newman dan Summer (1961) mendefinisikan
komunikasi sebagai proses pertukaran fakta, ide, opini atau emosi melalui
kata-kata, surat-surat, simbol-simbol atau pesan.
Namun,
pada dasarnya komunikasi tidak dapat didefinisikan secara tunggal. Komunikasi
memiliki arti yang luas dan tergantung dengan tujuan dan maksud komunikasi
tersebut. Ada beberapa orang yang hanya menggunakan komunikasi sekedar untuk
menerima informasi saja tanpa memberikan atau mentransfer informasi itu kembali
kepada orang lain, akan tetapi ada juga orang yang memanfaatkan komunikasi
sebagai media untuk saling bertukar informasi dan kemudian juga ikut menyebarluaskan
informasi tersebut kepada yang lain. Begitu luasnya pengertian yang bisa
diambil dari kata komunikasi sehingga ada beberapa ahli yang tidak
mendefinisikan komunikasi secara tunggal namun lebih kepada penekanan mengenai
konsep dari komunikasi itu sendiri.
Pada
era globalisasi saat ini komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Jika tidak ada komunikasi maka akan banyak melahirkan ketidaktahuan terhadap
situasi dan kondisi yang sedang terjadi di lingkungan sekitar. Begitu banyak isu-isu
global yang beredar saat ini dan dengan isu tersebut otomatis mempengaruhi
kehidupan orang banyak. Komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan
dengan sesama, begitu juga di dalam sebuah organisasi. Suatu organisasi yang
ideal akan terbentuk ketika komunikasi antar sesama anggotanya berjalan dengan
lancar, tidak ada miss communication yang menjadi penyebab adanya
kesalahpahaman dan tak jarang hal
tersebut dapat menciptakan konflik antar sesama anggota di dalam
organisasi yang bersangkutan. Komunikasi yang terjalin dengan baik juga akan
melahirkan hubungan yang harmonis antara pimpinan dan bawahan, sesame bawahan
serta dengan lingkungan diluar organisasi tersebut. Tanpa adanya komunikasi
tentu kita tidak akan bisa berinteraksi dan bersosialisasi satu sama lain,
hanya diam saja dan sibuk dengan dunia sendiri bahkan jika melewati keseharian
tanpa berkomunikasi maka hal tersebut lama kelamaan bisa menimbulkan sifat
individualisme dalam pribadi masing-masing. Hal tersebut tentu tidak baik
mengingat bahwa manusia adalah makhluk social, saling ketergantungan dan
membutuhkan satu sama lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri oleh karena itu
supaya bisa menjalin hubungan yang baik dengan sesama maka dibutuhkanlah yang
namanya komunikasi, dan pastinya komunikasi tersebut haruslah dimanfaatkan dalam
konteks yang positif.
Jenis
dan Proses Komunikasi
Komunikasi dibagi menjadi tiga jenis dalam ruang lingkup suatu perusahaan maupun sebuah organisasi (Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986) , yaitu sebagai berikut :
Komunikasi dibagi menjadi tiga jenis dalam ruang lingkup suatu perusahaan maupun sebuah organisasi (Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986) , yaitu sebagai berikut :
a.
Downward Communication
Koordinasi
yang telah dibuat melalui suatu rencana (by plan) yang nanti akan membentuk
komunikasi yang berjalan kebawah dan biasanya komunikasi tersebut bersifat satu
arah yaitu dari pimpinan kepada bawahannya. Informasi yang disampaikan meliputi
antara lain, kebijaksanaan pemimpin, peraturan, ketentuan yang harus diikuti
oleh pekerja. jadwal kegiatan atau program dan alokasi sumber-sumber. Jenis
komunikasi ini memerlukan koordinasi langsung dari pimpinan kepada bawahannya
melalui rencana kerja yang telah dipersiapkan.
b.
Upward Communication
Koordinasi
melalui umpan balik (feed back) yang nantinya melahirkan komunikasi dari
bawahan kepada pimpinan mengenai laporan-laporan kegiatan sehingga pimpinan
bisa memperoleh masukan yang positif untuk keberlangsungan perusahaan atau
organisasi yang dipimpinnya.
c.
Komunikasi Horizontal atau Diagonal
Koordinasi
melalui interaksi lateral dan merupakan satu alur komunikasi atau informasi
yang bersifat horizontal atau diagonal antar departemen/unit-unit dalam
organisasi. Maka pada komunikasi jenis ini pimpinan tidak hanya memerlukan
masukan dari satu unit kerja saja melainkan juga bisa memperoleh masukan dari
unit kerja yang lain diluar ruang lingkupnya namun masih berada dalam satu
organisasi.
Proses
Komunikasi
Proses adalah suatu peristiwa yang berjalan secara terus menerus (continue) dan tidak diketahui kapan hal tersebut akan berakhir nantinya. Suatu proses memerlukan komponen sebagai penunjang dalam upaya mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan ketika telah selesai melaluinya suatu hari nanti. Begitu juga dengan proses komunikasi yang menurut Schramm memerlukan tiga komponen, yaitu source, message, dan destination atau komunikator, pesan, dan komunikan.
Proses adalah suatu peristiwa yang berjalan secara terus menerus (continue) dan tidak diketahui kapan hal tersebut akan berakhir nantinya. Suatu proses memerlukan komponen sebagai penunjang dalam upaya mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan ketika telah selesai melaluinya suatu hari nanti. Begitu juga dengan proses komunikasi yang menurut Schramm memerlukan tiga komponen, yaitu source, message, dan destination atau komunikator, pesan, dan komunikan.
Oleh
karena itu proses komunikasi juga bisa diartikan sebagai suatu proses yang
dilalui oleh
komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga akan terwujudlah
kesamaan arti antara komunikan dengan komunikatornya.
komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga akan terwujudlah
kesamaan arti antara komunikan dengan komunikatornya.
a. Komunikator adalah pihak yang bertindak
sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses
komunikasi.
komunikasi.
b. Pesan adalah pemberitahuan, kata, atau
komunikasi baik lisan maupun tulisan yang dikirimkan
dari satu orang ke orang lain dan menjadi inti dari suatu proses komunikasi. Pesan terbagi menjadi dua, yaitu pesan verbal (menggunakan kata-kata) dan non-verbal (menggunakan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka si pengirim pesan).
dari satu orang ke orang lain dan menjadi inti dari suatu proses komunikasi. Pesan terbagi menjadi dua, yaitu pesan verbal (menggunakan kata-kata) dan non-verbal (menggunakan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka si pengirim pesan).
c.
Komunikan adalah pihak yang
memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber atau komunikator. Stimulus
yang diperoleh bisa berupa kata-kata, mimic wajah, maupun gestur tubuh.
Komunikan yang aktif adalah komunikan yang memberikan feedback kepada si
pengirim pesan, sedangkan komunikan yang pasif adalah sebaliknya.
Komunikasi
Efektif
Komunikasi yang efektif
adalah komunikasi yang bisa melahirkan perubahan sikap (attitude change) pada
orang lain. Berikut ini lima faktor yang mampu membuat suatu komunikasi itu
menjadi efektif, yaitu :
a.
Respect
Perasaan saling menghargai sangat diperlukan dalam
suatu komunikasi. Hal tersebut disebabkan karena pada dasarnya manusia akan
merasa senang jika mereka dianggap di dalam suatu kelompok ataupun di
masyarakat. Jika sudah tumbuh rasa saling menghargai antara satu sama lain maka
sudah bisa dipastikan hal itu akan menciptakan hubungan yang harmonis antar
sesama serta mampu meningkatkan efektifitas kerja dalam suatu team work.
b.
Empathy
Empati merupakan suatu keadaan di mana kita mampu
menempatkan atau memposisikan diri kita kedalam suatu problema ataupun kondisi
yang sedang dihadapi oleh orang lain, dengan kata lain kita juga ikut merasakan
apa yang dirasakan oleh orang tersebut. Di dalam suatu team work, rasa empati
berfungsi untuk mengeratkan hubungan satu sama lain karena dengan berempati
maka kita harus mendengar terlebih dahulu sehingga kita bisa ikut merasakan
situasi yang sedang dihadapi sebagai bentuk feed back terhadap informasi yang
diterima dan kemudian akan menciptakan rasa saling menghargai (respect)
sehingga dapat membangun kepercayaan antar sesama anggota.
c.
Audible
Audible berarti informasi yang kita berikan atau
kita sampaikan bisa diterima dengan baik oleh penerima pesan dan tentu dalam
menyampaikan pesan tersebut kita harus menggunakan cara atau sikap yang bisa
diterima oleh penerima pesan.
d.
Clarity
Clarity adalah kejelasan pesan atau informasi yang
kita berikan kepada seseorang. Dalam berkomunikasi kita tidak boleh
menyampaikan sesuatu secara setenga-setengah maupun sesuatu yang
ditutup-tutupi. Komunikasi memerlukan keterbukan supaya tidak muncul berbagai
kesalahpahaman atau salah penafsiran oleh orang yang menerima pesan. Maka dari
itu komunikator harus bisa menyampaikan pesan atau informasi dengan baik secara
jelas dan terbuka supaya komunikan bisa menanggapi atau merespon hal yang
sesuai dengan topik yang dibicarakan (tidak out of topic) sehingga muncul
saling pengertian antar sesama dan bisa terhindar dari kesalahpahaman yang
berujung pada konflik.
e.
Humble
Humble adalah sikap rendah hati yang berarti
bersedia menerima kritikan dan masukan yang diberikan oleh orang lain. Sikap
rendah hati membantu pribadi dalam pengendalian diri sehingga terhindar dari
sifat sombong. Jika kita bersikap rendah kati kepada orang lain pasti orang
lain akan merasa senang bersosialisasi dengan kita dan hal itu pun menciptakan
suasana yang aman dan tentram karena mudah memaafkan, mau mengakui kesalahan,
lemah lembut serta menghargai satu sama lain.
Implikasi
Manajerial
Kata implikasi memiliki dua arti yaitu keterlibatan atau keadaan terlibat serta juga memiliki pengertian sebagai yg termasuk atau tersimpul, yg disugestikan, tetapi tidak dinyatakan (KBBI).
Di dalam manajemen, implikasi terbagi atas dua bagian, yaitu:
Kata implikasi memiliki dua arti yaitu keterlibatan atau keadaan terlibat serta juga memiliki pengertian sebagai yg termasuk atau tersimpul, yg disugestikan, tetapi tidak dinyatakan (KBBI).
Di dalam manajemen, implikasi terbagi atas dua bagian, yaitu:
a.
Implikasi prosedural meliputi tata cara
analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
b.
Implikasi kebijakan meliputi sifat
substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Implikasihttp://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/komunikasi-efektif-implikasi-manajerial/
http://anik-gurung.tripod.com/id29.html
http://rifiandhika.wordpress.com/2012/11/13/definisibentuk-dan-pentingnya-komunikasi-
dalam organisasi/
http://wira-satria.blogspot.com/2013/05/jenis-dan-proses-komunikasi.html
Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi
Stanley J. Baran. (2009). Introduction to Mass Communication, Media Literacy and
Culture (5thEdition).
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (KBBI).
Dr.Elvinaro Ardianto, Msi , Dra.Lukiati Kemala, M.Si , Dr. Siti Karlinah, Msi. (2009).
Komunikasi Massa, Suatu Pengantar
Comments
Post a Comment