Basis Data

Pada dasarnya basis data sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita disadari. Misalnya saja ketika kita memiliki hobi dalam mengoleksi komik ataupun buku-buku. Jika kita mengoleksi sudah dapat dipastikan bahwa komik ataupun buku yang kita punya jumlahnya lebih dari satu, bahkan bisa mencapai puluhan ataupun ratusan. Koleksi yang sudah banyak tentu saja menuntut tersedianya media penyimpanan yang besar dan luas sehingga cukup untuk menampung semua koleksi tersebut. Supaya tidak kebingungan dan acak-acakan, maka dalam penyusunannya pun diperlukan aturan yang kita buat sesuai dengan kebutuhan kita, misalnya menyusun koleksi komik tersebut sesuai dengan tanggal terbitnya, volumenya, maupun judulnya. Hal tersebut tentu akan memudahkan pemilik ketika ingin mengambil dan mengembalikan komiknya berdasarkan penyusunan yang telah ditetapkan. Pemilik menyusun koleksinya berdasarkan karakteristik atau keunikan yang dimiliki oleh komik-komik tersebut. Basis data terdiri atas dua kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai tempat berkumpul, sedangkan data adalah suatu fakta dari dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti pada contoh yaitu komik. Sehingga koleksi komik yang ada di lemari dengan basis data memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama, yaitu pengaturan penyusunan, kemudahan, dan kecepatan dalam pengambilan atau pengembalian suatu objek. Penyimpanan koleksi komik pada lemari merupakan penyimpanan secara manual, sedangkan pada basis data sendiri memerlukan media penyimpanan elektronik dan terkomputerisasi.

Arsitektur Basis Data
Berikut ini adalah tingkat Arsitektur Basis Data




Pada arsitektur basis data tersebut terdapat 3 tingkatan yang bertujuan untuk membedakan cara pandang pengguna terhadap basis data dan cara pembuat basis data secara fisik. Setiap pengguna harus dapat mengakses data yang sama namun dengan data view yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Pengguna pun dapat melakukan perubahan pada data view dan hal tersebut tidak mempengaruhi pengguna lain karena pada basis data menerapkan system kemandirian data. Pengguna tidak berhubungan dengan penyimpanan fisik, seperti proses indeks, hashing, dan proses fisik lainnya. DBA dapat mengubah struktur basis data tanpa mempengaruhi data view pengguna.
Tingkatan Arsitektur Basis Data:
1.       Tingkat Eksternal
Merupakan cara pandang pengguna terhadap basis data dan pada tingkat ini juga menggambarkan bagian basis data yang relevan bagi seorang pengguna tertentu. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan relationship (hubungan antar entitas) yang diperlukan saja.
2.       Tingkat Konseptual
Merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data dan pada tingkat ini meggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya. Beberapa hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual adalah sebagai berikut:
a.       Semua entitas beserta atribut dan hubungannya
b.      Batasan data
c.       Informasi semantik tentang data
d.      Keamanan dan integritas informasi
3.       Tingkat Internal
Merupakan perwujudan basis data dalam komputer yang menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik di dalam perlatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan fisik. Berikut ini adalah hal-hal yang diperhatikan pada tingkat internal:
a.       Alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
b.      Deskripsi record untuk penyimpanan
c.       Penempatan record
d.      Pemampatan data dan teknik enkripsi

Keuntungan Pemakaian Basis Data
1.       Terkontrolnya kerangkapan data
2.       Terpeliharanya keselarasan data apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
3.       Data dapat dipakai secara bersama
4.       Dapat diterapkan standarisasi
5.       Keamanan data terjamin
6.       Terpeliharanya integritas data
7.       Terpliharanya keseimbangan data dari berbagai macam kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi
8.       Data independence (kemandirian data)
Kerugian Pemakaian Basis Data
1.       Membutuhkan media penyimpanan yang besar terutama bagi data yang jumlahnya sangat banyak.
2.       Membutuhkan tenaga yang terampil dan ahli dalam mengelola basis data
3.       Perangkat lunaknya mahal

4.       Kerusakan pada basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait

Comments

Popular posts from this blog

Jenis - jenis Keyboard

GUNUNG BUNGSU

Perbedaan Vektor dan Bitmap