Perbedaan Wacana Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non Ilmiah


Wacana ilmiah ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
1. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
2. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
3. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
4. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

Wacana semi ilmiah ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya berada diantara ilmiah.

Wacana non ilmiah ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti.


Berikut adalah contoh wacana ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah:
Wacana Ilmiah
Revolusi Digital adalah perubahan dari teknologi mekanik dan elektronik analog ke teknologi digital yang telah terjadi sejak tahun 1980 dan berlanjut sampai hari ini. Revolusi itu pada awalnya mungkin dipicu oleh sebuah generasi remaja yang lahir pada tahun 80-an. Analog dengan revolusi pertanian, revolusi Industri, revolusi digital menandai awal era Informasi. [1]
Revolusi digital ini telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat canggih saat ini. Sebuah teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh dunia, dari mulai membantu mempermudah segala urusan sampai membuat masalah karena tidak bisa menggunakan fasilitas digital yang semakin canggih ini dengan baik dan benar. Berikut sejarah singkat mengenai Revolusi Digital dalam perkembangan teknologi dunia.
Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah instruksi- instruksi program dan tersimpan di memori (storage program). Pengolahan data dengan menggunakan computer dikenal dengan nama Pengolahan data elektronik (PDE) atau Elektronik Data Processing (EDP). Pengolahan data adalah manipulasi dari data kedalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti berupa informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik, yaitu komputer. Komputer yang kita gunakan sekarang ini tidak serta merta muncul begitu saja melainkan melalui proses yang panjang dalam evolusinya.

Wacana Semi Ilmiah
Pendidikan di Indonesia sangat diperhatikan oleh masyarakat Indonesia. Terbukti dari banyaknya artikel-artikel yang membahas tentang pendidikan di Indonesia. Beberapa waktu terakhir ini pendidikan di Indonesia mendapat angin segar karena 20 % APBN dialokasikan untuk bidang pendidikan. Hal ini membawa dampak positif bagi pendidikan di Indonesia.

Pendidikan di Indonesia memiliki sistem yang cukup baik akan tetapi pelaksanaan di lapangan masih jauh dari ketentuan yang berlaku. Misalnya penyelenggaraan ujian nasional. Ujian nasional yang telah disusun sedemikian dari sekian banyak ahli  sering menemui kendala di lapangan. Banyak sekali ditemukan hal-hal yang tidak seharusnya terjadi dan dilakukan oleh para oknum yang berkecimpun di dunia pendidikan.

Banyak sekali para pendidik dengan alasan kemanusiaan membantu para anak didik mereka di ujian nasional. Padahal mereka tahu dan mengerti betul hal tersebut tidak bisa dilakukan. Mereka menganggap anak didik mereka tidak diperlakukan secara adil karena mereka mengenyam pendidikan di bangku sekolah dengan failitas yang sangat minim dan kurangnnya informasi mereka dapat tentang ujian nasional.


Wacana Non Ilmiah
Aku menyusuri lorong bercahaya itu. Lampu-lampu di lorong asing itu begitu terang untuk mataku, hingga aku memicingkan mataku sesipit mungkin untuk dapat melihat keadaan di sekitarku. Lorong itu begitu panjang tak berujung. Namun, rasa penasaran menuntun kakiku untuk terus berjalan menyusuri lorong misterius itu. Aku melihat ruang gelap yang remang remang pada ujung lorong. Ternyata lorong itu memiliki ujung, berujung pada sebuah ruangan aneh dengan banyak alat elektronik dan kabel kabel yang selama ini belum pernah aku lihat.
Ruangan itu berpintu besi, bercat tua. Suram! Kusam! Naluriku menyuruhku untuk masuk. Dan betapa terkejutnya aku saat menemui Lee Ann berada pada ruangan itu. Ia memakai masker yang menutup separuh wajahnya, aku hafal dengan mata sipitnya itu. Namun tatapan matanya tampak begitu sedih dan pilu. Tidak ada semangat kehidupan maupun keceriaan di mata Lee Ann. Mata sipitnya yang aku sukai itu hanya memancarkan warna pias. Sendu! Tangannya memegang peralatan elektronik.
“Cinta itu apa?” Tanyaku kepada Lee Ann ketika kami duduk di tepi kolam. Air kolam yang beku karena cuaca sangat dingin. Lee Ann tersenyum. Aku suka senyumnya itu, “Cinta itu hangat” Aku mengerutkan kening menatap Lee Ann. Pertanda aku tak mengerti apa maksud ucapannya. “Cinta itu perasaan manusia yang bisa membuat berdebar-debar, merasa senang, ingin melindungi, merasa hangat, jengkel, cemburu. Semua itu adalah cinta” Terang Lee Ann panjang lebar. Aku mengerutkan kening, sama sekali tidak mengerti. “Kata-kata manis? Puisi? Cokelat?” “Itu bumbu penyedap cinta” Penjelasan Lee Ann sulit kupahami. Aku sama sekali tidak tau apa-apa. Aku belum pernah merasakannya. Sekalipun! Hingga saat ini “Kalau berdua duduk di tepi danau begini apa namanya?” “Mungkin awal dari cinta” Katanya sambil mengelus kepalaku. Oh Tuhan, hatiku berdebar debar saat Lee Ann berkata seperti itu di depanku. Aku tidak akan pernah bisa melupakan tatapan matamu itu Lee Ann. Aku suka mata sipitnya. Entah kenapa aku merasa tubuhku begitu panas.


Comments

Popular posts from this blog

Jenis - jenis Keyboard

GUNUNG BUNGSU

Perbedaan Vektor dan Bitmap