Video Mapping


Video mapping adalah seni instalasi dalam konteks visual merupakan suatu cara perupaan yang menyajikan visual tiga dimensi dengan memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, suara, dan gambar. Seni rupa yang melibatkan unsur visual itu dalam perkembangan berikutnya terjadi inovasi-inovasi baru sehingga akhirnya menemukan suatu bentuk yang “mapan”.
Video mapping (pemetaan video) mulai dikenal setelah tahun 1969 dipertunjukkan pada pembukaan Disneyland di Amerika Serikat. Media baru itu juga sering disebut “projection mapping  dan juga disebut “spatial augmented reality”. 






Menurut sejarahnya,  pertunjukan ini pada awalnya sebagai seni instalasi dengan memanfaatkan media video sebagai salah satu pendukungnya. Yang dimaksud dengan seni instalasi - berasal dari bahasa Inggris installation yang berarti pemasangan - adalah seni yang dibentuk dengan cara memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada suatu konteks kesadaran makna tertentu atau makna baru dalam bingkai sebagai karya seni. Biasanya makna baru itu berkaitan dengan persoalan-persoalan sosial, politik, pendidikan, agama  dan hal lain yang bersifat kontemporer.
Video mapping merupakan sebuah teknik yang menggunakan pencahayaan dan proyeksi sehingga dapat menciptakan ilusi optis pada obyek - obyek. Obyek – obyek tersebut secara visual akan berubah dari bentuk biasanya menjadi bentuk baru yang berbeda dan sangat fantastis. Perubahan visual tersebut terjadi dari sebuah proyeksi yang menampilkan grafis video digital kepada suatu obyek, benda, atau bidang.

Video Mapping sebagai metode baru yang menarik adalah bagian dari evolusi seni visual. Sebagai manifestasi pencitraan seni visual dan teknologi. Para seniman dapat mewujudkan ide yang mereka desain kedalam materi 3D apapun di dalam bentukan arsitektur.Video Mapping menggabungkan pemetaan film dan video sebagai strategi pertunjukkan. Disatukan dengan perjalanan visual-narasi kita dapat mempromosikan kepekaan lokal & global dari identitas sebuah tempat, orang, dan sejarahnya.

Proses Video Mapping
Biasanya proyeksi – proyeksi tersebut merupakan manipulasi bentuk-bentuk yang sebelumnya telah dibuat dengan menggunakan perangkat lunak / software 2 dimensi atau 3 dimensi. Selain dibuat menggunakan perangkat lunak tersebut, hasil proyeksi juga bisa berasal dari video shooting atau footage yang sudah dibuat secara khusus sebelumnya. Jadi bisa dibilang video mapping merupakan sebuah seni instalasi yang menggabungkan perangkat lunak dan perangkat keras. Prinsip teknologi dibalik video mapping sangatlah sederhana. Beberapa proyektor video yang dikontrol oleh komputer digunakan untuk memproyeksikan gambar atau video kepada sebuah permukaan yang diinginkan. Dari permukaan yang akan diproyeksikan tersebut akan terdeteksi beberapa titik dan kemudian akan dipetakan kedalam komputer. Untuk menciptakan permukaan tersebut menjadi interaktif, pemetaan ini selanjutnya bisa dijadikan berlapis - lapis dengan konten video, gambar tetap, live video feeds, logo, branding, dan lain – lain. Dengan manipulasi proyeksi tersebut, cara pandang kita terhadap obyek, benda, atau bidang tersebut akan berubah. Video mapping memiliki satu persyaratan dasar yang tidak boleh dilanggar, yaitu kegelapan total baik di obyek, benda, atau bidang yang akan disorot maupun lingkungan disekitar obyek, benda, atau bidang tersebut. Dengan memenuhi syarat dasar tersebut, ukuran, bentuk, diam atau bergerak obyek, benda, atau bidang yang akan diproyeksikan tidak menjadi masalah. Kata kunci dari video mapping ini adalah projection, yaitu suatu transformasi dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Pada konteks video mapping ini yang diproyeksikan adalah scene pada video. Untuk membuat video mapping semakin menarik dan nyata, teknologi 3D projection diterapkan untuk memunculkan ilusi kedalaman (depth).

Perasaan akan kedalaman dan jarak yang muncul pada proyeksi tersebut merupakan hasil pengubahan persepsi visual dengan menggunakan permainan cahaya dan bayangan. Bahkan tidak jarang pula pembuat video menggunakan sumber cahaya dan bayangan yang artifisial demi mendapatkan efek dan ilusi optik yang sesuai dengan ekspektasi mereka.

Objek yang diproyeksikan dapat berupa motion graphic atau animasi 3D yang terdiri atas bidang-bidang berbentuk geometris, garis, maupun ruang. Proyektor kemudian mentransformasikan input-input tersebut menjadi lebih eksploratif dan menarik, seperti membengkokkan, merotasikan, serta memberikan penekanan (highlight) yang menjadikan objek proyeksi sebagai titik fokus yang diamati oleh penonton.

Secara singkat, proses yang terjadi dalam video mapping projection adalah seperti berikut ini:
(SHAPE, LINE, SPACE) + (LIGHT & SHADOW) -> OPTICAL ILLUSION -> CHANGING PERCEPTION OF FORM
Dapat dikatakan bahwa ilusi optik yang kemudian mengubah persepsi kita terhadap bentuk dan perspektif ini turut mempengaruhi persepsi kita terhadap suatu bangunan sebagai karya arsitektur. Fasad bangunan yang cenderung datar dan monoton menjadi terasa lebih hidup dengan bantuan teknologi proyeksi video ini.


Aplikasi Video Mapping
Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk hidup yang tidak pernah puas. Mereka akan terus menuntut lebih dari apa yang sudah ada sebelumnya. Hal ini termasuk dalam segala hal baik sesuatu yang memang bersifat primer sampai sekunder bahkan tersier. Berarti mencakup makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, teknologi, hiburan, sampai informasi. Oleh karena itu dibutuhkan kekreatifan oleh para produsen untuk terus menciptakan inovasi – inovasi baru yang akan memberikan kepuasaan kepada konsumen. Menciptakan produk dan jasa yang inovatif tidaklah cukup jika hanya akhirnya hanya diinformasikan melalui cara-cara yang konvensional seperti mengiklankannya di televisi, media cetak, radio, dan billboard. Seharusnya para produsen juga berpikir lebih maju dengan menggunakan media-media yang lebih interaktif, yaitu dengan menggunakan internet, katalog, dan media – media lain yang belum sering dilihat oleh konsumen, sehingga ketika melihat barang atau jasa tersebut diinformasikan dengan cara yang berbeda tentunya akan lebih berkesan dan tentunya akan memberikan efek awareness yang lebih dibandingkan dengan cara penginformasian yang biasa. Sebagai salah satu akibat dari perkembangan teknologi komunikasi, sekitar 3 tahun yang lalu di Eropa, teknologi video mapping ini terus dikembangkan mulai dari cara instalasi sampai pengaplikasiannya. Tidak lagi hanya untuk memberikan pengalaman di lapangan yang sudah dipetakan, namun konsep ini juga digunakan sebagai cara baru memberikan informasi yang interaktif. Hasilnya, jangkauan dari aplikasi pasar ini meluas. Video mapping sangat berfungsi dengan baik apabila diaplikasikan dalam bidang pemasaran. Para produsen barang dan jasa, maupun lembaga – lembaga sudah mulai menggunakan video mapping untuk menampilkan atau menonjolkan pesan yang ingin disampaikan. Video mapping merupakan media alternatif dari media promosi luar ruang. Video mapping merupakan tontonan yang menarik dan sangat menghibur karena dapat menghadirkan gambar yang tidak statis dan tampak lebih nyata sehingga akan lebih memberikan kesan dan pesan pun akan lebih menempel pada ingatan khalayak sasaran]. Selain itu, video mapping juga sangat memungkinkan untuk digabungkan dengan beberapa bidang seni lainnya, misalnya musik, teater, tari, fotografi, seni jalanan, dan lain lain. Beberapa kali telah diadakan pagelaran dan festival seni yang menjadikan video mapping sebagai salah satu dalam bagian acara – acara tersebut, baik sebagai acara utama maupun acara pendukung. video mapping juga bisa dilakukan TV shows, konser musik, dan pada beberapa venue, seperti klub malam, bar, pub, dan restauran.




Comments

Popular posts from this blog

Jenis - jenis Keyboard

GUNUNG BUNGSU

Perbedaan Vektor dan Bitmap