Implementasi Komputer Vision dalam Bidang Kedokteran
Computer Vision
adalah ilmu dan teknologi mesin yang melihat, di mana mesin mampu mengekstrak
informasi dari gambar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Sebagai suatu disiplin ilmu, visi komputer berkaitan dengan teori di balik
sistem buatan bahwa ekstrak informasi dari gambar. Data gambar dapat mengambil
banyak bentuk, seperti urutan video, pandangan dari beberapa kamera, atau data
multi-dimensi dari scanner medis. Sedangkan sebagai disiplin teknologi,
computer vision berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk pembangunan
sistem computer vision.
Computer
Vision didefinisikan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali obyek yang diamati. Cabang ilmu
ini bersama Artificial Intelligence akan mampu menghasilkanVisual Intelligence
System. Perbedaannya adalah Computer Vision lebih mempelajari bagaimana
komputer dapat mengenali obyek yang diamati. Namun komputer grafik lebih ke
arah pemanipulasian gambar (visual) secara digital. Bentuk sederhana dari
grafik komputer adalah grafik komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi
grafik komputer 3D, pemrosesan citra, dan pengenalan pola. Grafik komputer
sering dikenal dengan istilah visualisasi data. Berikut ini adalah implementasi komputer vision dalam bidang kedokteran:
1. Sinar-X
(X-ray)
Sinar X atau X-ray
adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan range panjang gelombang berkisar
dari 10 sampai 0.01 nanometer, dengan frekuensi berada pada 30 PHz sampai 30
Ehz dan memiliki energi dalam rentang 100 eV - 100 Kev. Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi Sinar-X. Dalam bidang kedokteran Sinar-X digunakan
untuk mendiagnosa dan mengetahuibagian tubuh manusia yang terjadi
kerusakan (seperti kanker, patah tulang, flek pada paru-paru). Dengan
adanya Sinar-X maka proses diagnosa kerusakan anggota tubuhdapat lebih mudah karena tidak harus melakukan proses
pembedahan yang rumit sehingga proses lebih efisien. Selain itu, Sinar-X dapat
digunakan untuk melakukan terapi.
2. Computed
Tomography Scanner (CT Scan)
CT Scan (Computed Tomography Scanner)
adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai
sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak. CT Scan merupakan alat penunjang
diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal untuk
pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang,
tenggorokan, dan rongga
perut. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan,
yaitu :
1. Gambaran lesi dari
tumor, hematoma dan abses
2. Perubahan
vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark
3. Brain
contusion
4. Brain atrofi
5. Hydrocephalus
6. Inflamasi
Peralatan sistem CT Scan
terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Sistem
Pemroses Citra (Scanner)
2. Sistem
Komputer dan Kendali
3, Stasiun
Operasi dan Stasiun Pengamat
Pencitraan Resonansi Magnetik
(Magnetic Resonance Imaging – MRI)
Magnetic Resonance
Imaging (MRI)
adalah suatu alat kedokteran dibidang pemeriksaan diagnostik radiologi, yang
menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan
menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 Tesla (1 Tesla = 1000 Gauss) dan resonansi
getaran terhadap inti atom hidrogen. (Mulyono ; 2004)
Dasar
dari pencitraan resonansi magnetik (Magnetic Resonance Imaging) adalah
fenomena resonansi magnetik dari inti benda dimana sebuah inti benda yang
dikenai medan magnet kemudian mengasilkan gambar benda tersebut. Resonansi
magnetik merupakan getaran inti atom karena adanya penyearahan momen magnetik
inti dari bahan oleh medan magnetik luar dan rangsangan gelombang EM yang tepat
dengan frekuensi gerak gasing inti tersebut.
Ditinjau dari kekuatan magnetnya, MRI
dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1. MRI
Tesla tinggi ( High Field Tesla ) memiliki kekuatan di atas 1
– 1,5 T
2. MRI
Tesla sedang (Medium Field Tesla) memiliki kekuatan 0,5 – T
3. MRI
Tesla rendah (Low Field Tesla) memiliki kekuatan di bawah 0,5 T.
Pencitraan dengan USG (ultrasonography)
USG adalah suatu alat
dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik,
yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi
yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar
monitor.
Ultrasonography adalah salah
satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai
saat ini. Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang
digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue)
pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive).
Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan
teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan
direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya
peralatan MI.
Skema Cara Kerja USG
1. Transduser
Transduser adalah komponen USG
yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut
atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser
terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang
disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk
gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga kristal berfungsi untuk
mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh
komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2. Monitor Monitor yang digunakan dalam USG
3. Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana
fungsinya untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG
adalah CPU USG sehingga di dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama
seperti pada CPU pada PC yang merubah gelombang menjadi gambar.
Jenis Pemeriksaan USG
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan
melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin
dapatditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang
gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya.
Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas.
Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena
gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah
untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil
dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat
“bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan
janin di dalam rahim.
4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran
aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai
keadaan/kesejahteraan janin.
Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi :
· Gerak napas janin
(minimal 2x/10 menit)
· Tonus (gerak janin)
· Indeks cairan ketuban
(normalnya 10-20 cm)
· Doppler arteri
umbilikalis.
· Reaktivitas denyut
jantung janin.
Daerah
ini dicirikan oleh ekstraksi informasi dari data citra untuk tujuan membuat
diagnosis medis pasien. Secara umum, data citra dalam bentuk gambar mikroskop,
gambar X-ray, gambar angiografi, gambar ultrasonik, dan gambar tomografi.
Contoh informasi yang dapat diekstraksi dari data gambar tersebut deteksi
tumor, arteriosclerosis atau perubahan memfitnah lainnya. Hal ini juga dapat
pengukuran dimensi organ, aliran darah, dll. Area aplikasi ini juga mendukung
penelitian medis dengan memberikan informasi baru, misalnya,tentang struktur
otak, atau tentang kualitas perawatan medis.
Comments
Post a Comment